Gerak Semu Matahari Dan Kaitannya Dengan Durasi Puasa Ramadhan

Climate4life.info - Gerak Semu Matahari dan Kaitannya dengan Durasi Puasa Ramadhan

Dalam sistem cuaca dan iklim, gerak semu matahari merupakan parameter penting. Gerak semu matahari turut berperan dalam dinamika cuaca dan iklim berupa terjadinya musim dan distribusi keseimbangan panas hingga durasi puasa Ramadhan.

Mengapa selama Puasa Ramadhan ada negara yang durasi puasanya mencapai 20 jam dan ada yang hanya 11 jam?

Adapun di Indonesia rata-rata >13 jam saja? alert-info


Sebelum membahas durasi puasa Ramadhan hingga siklus pengulangan durasi puasa Ramadhan, mari kita mulai dari faktor penyebabnya, gerak semu matahari.

Gerak semu matahari terbentuk karena perubahan sudut inklinasi bumi terhadap porosnya. Kita tahu bumi berotasi terhadap porosnya. Ternyata rotasi bumi tersebut tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika namun miring dengan sudut 23,5°.

Gerak Semu Matahari

Gambar 1. Poros bumi dan sudut iklinasi yang terbentuk.
Sumber: https://bkh.public.iastate.edu/teaching/206/seasons.html





Saat bumi berevolusi  mengelilingi matahari dalam 1 tahun maka bidang di permukaan bumi yang menerima radiasi matahari maksimal akan berubah secara teratur.

Hal ini akan berdampak pada panjang siang dan malam dan terjadinya musim, seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Revolusi bumi dan gerak semu matahari (Sumber : Ahrens - Essential of Meteorology) 


Perubahan sudut inklinasi bumi tersebut menyebabkan seolah-olah matahari bergerak ke utara kemudian kembali ke selatan bumi secara teratur. 

Keadaan ini kemudian disebut sebagai gerak semu matahari karena sebenarnya yang berubah adalah kemiringan poros bumi saat berevolusi terhadap matahari.



Gerak Semu Matahari, Musim serta Panjang Siang dan Malam

Secara sederhana gerak semu matahari saat bergerak dari ekuator ke utara bumi kemudian kembali ke ekuator lalu menuju selatan bumi dan kembali ke ekuator lagi seperti tersaji pada gambar berikut.
Gerak Semu Matahari
Gambar 3. Ilustrasi gerak semu matahari



Pada 21 maret, matahari tepat berada di ekuator. Panjang siang dan malam pada daerah tropis hingga subtropis hampir sama yaitu sekitar 12 jam. Pada saat ini di Bumi Belahan Utara (BBU) seperti negara-negara eropa sedang mengalami akhir musim dingin (winter).

Adapun di Bumi Belahan Selatan (BBS) seperti Australia justru sedang mengalami akhir musim panas (summer).

Gerak semu matahari kemudian berlanjut menuju utara hingga mencapai garis baliknya pada 23.5° LU pada 21 Juni. Siang akan jauh lebih panjang daripada malam di BBU dan sebaliknya di BBS siang akan lebih pendek daripada malamnya.

Pada saat ini BBU mengalami musim semi dan di BBS mengalami musim gugur.

Saat gerak semu matahari kembali ke ekuator pada September, di BBU mengalami musim panas selama Maret hingga September sedang di BBS mengalami musim dingin.

Kemudian saat gerak semu matahari berada di garis balik selatan pada 23.5° LS maka di BBU mengalami musim dingin dan di BBS justru mengalami musim panas.

Pada saat ini panjang siang di BBU lebih pendek daripada malam dan sebaliknya di BBS siang jauh lebih panjang dibanding malam.

Panjang siang dan malam akibat gerak semu matahari dalam 1 periode revolusi bumi seperti pada tabel berikut.

Perbedaan panjang siang dan malam akibat gerak semu matahari
Gambar 4. Tabel perbedaan panjang siang dan malam akibat gerak semu matahari  (Sumber: Ahrens - Essential of Meteorology)


Tabel di atas menyajikan perbedaan panjang siang dan malam berdasarkan lintang di bumi sebagai akibat gerak semu matahari.

Pada setiap bulan Juni negara-negara di BBU seperti India, Arab hingga Eropa panjang siangnya akan mencapai 13-18 jam.  Sebaliknya di BBS seperti Australia siangnya hanya sekitar 7-10 jam saja.

Hal kebalikan akan terjadi pada bulan Desember di mana BBS siang akan lebih panjang daripada malamnya.



Kaitan Durasi Puasa Ramadhan Dengan Gerak Semu Matahari

Kita tahu bahwa puasa Ramadhan menggunakan penanggalan Hijriyah yang ditentukan berdasarkan peredaran bulan. 1 tahun Hijriyah berkisar 354-355 hari.

Karena 1 tahun Masehi adalah 365 hari, maka penanggalan hijriyah akan maju sekitar 10-11 hari setiap tahunnya terhadap kalender masehi.

Misalnya tahun ini awal puasa Ramadhan jatuh pada 6 Mei 2019. Adapun pada tahun lalu jatuh pada 17 Mei 2018. Artinya awal puasa Ramadhan 2019 tahun ini telah bergeser maju 11 hari dibanding tahun sebelumnya.

Adapun awal puasa Ramadhan 2018 tahun lalu, maju 10 hari dibanding awal puasa Ramadhan 2017 yang jatuh pada 27 Mei 2017 tahun sebelumnya. 

Bagaimana kaitan gerak semu matahari dengan durasi  puasa Ramadhan tahun ini? Merujuk pada Gambar 1, 2 dan 3 di atas kita tahu saat ini matahari dengan gerak semunya sedang menuju garis balik utara.

Artinya panjang siang di BBU akan lebih panjang dibanding malam.

Maka saat ini umat muslim yang berada di BBU seperti negara-negara di Eropa durasi puasa Ramadhan mereka lebih panjang karena panjang siangnya lebih dari 12 jam.

Sebaliknya umat muslim yang berada di BBS seperti di Australia durasi puasa Ramadhannya akan lebih pendek karena siangnya kurang dari 12 jam.



Siklus Durasi Puasa Ramadhan Sepanjang Waktu

Akankah durasi puasa Ramadhan akan terus demikian untuk negara-negara di BBU ataupun BBS?Tentu tidak. Seperti sudah diuraikan di atas bahwa penanggalan Hijriyah akan terus bergeser maju 10-11 hari terhadap kalender masehi. 

Secara konsisten Ramadhan bergeser maju ke April, Maret, Februari dan seterusnya setiap 3 tahun. Dengan demikian setiap 3 tahun umat muslim akan merayakan Idul Fitri pada bulan Mei, kemudian 3 tahun berikutnya di April dan seterusnya. 

Kurang lebih butuh waktu 33-34 tahun untuk puasa Ramadhan untuk kembali pada bulan yang sama pada kalender Masehi. Perhatikan tabel di bawah ini.

Puasa Ramadhan terhadap kalender Masehi
Gambar 5. Puasa Ramadhan terhadap kalender Masehi (diolah dari Wikipedia)


Berdasarkan tabel di atas, puasa Ramadhan yang jatuh pada sekitar bulan Mei terjadi pada tahun 2017, 2018 dan 2019. Hal yang sama terjadi 1984, 1985 dan 1986 atau sekitar 33 atau 34 tahun yang lalu.

Bagaimana durasi puasa Ramadhan jika jatuh pada saat gerak semu matahari berada di BBS?

Jika puasa Ramadhan jatuh pada sekitar bulan Desember seperti pada tahun 1999, 2000 dan 2001 maka periode ini merupakan kebalikan dengan durasi puasa Ramadhan yang terjadi dengan saat ini. 

Pada bulan Desember merupakan musim panas di BBS. Maka siang akan lebih panjang dari pada malam hari.

Umat muslim yang berada di BBS durasi puasa Ramadhan mereka akan lebih panjang daripada yang berada di BBS. Hal ini karena panjang siang di BBS pada bulan Desember lebih panjang dari malamnya.

Secara konsisten berdasarkan tabel pada Gambar 5 di atas maka:
  • Selama 8-9 tahun puasa Ramadhan akan jatuh pada musim panas di BBU (atau musim dingin di BBS), maka durasi puasa Ramadhan akan lebih panjang di BBU
    • Ini terjadi saat gerak semu matahari berada sekitar Juni hingga September

  • Selama 8-9 tahun puasa Ramadahan akan jatuh pada saat musim semi di BBU (musim gugur di BBS), durasi puasa Ramdhan sedikit lebih panjang di BBU. 
    • Gerak semu matahari pada bulan Maret hingga Juni.

  • Selama 8-9 tahun puasa Ramadahan akan jatuh pada saat musim gugur di BBU (musim semi di BBS), durasi puasa Ramadhan sedikit lebih panjang di BBS. 
    • Gerak semu matahari di sekitar Desember hingga Maret

  • Selama 8-9 tahun puasa Ramadahan akan jatuh pada saat musim dingin di BBU (musim panas di BBS), durasi puasa Ramadhan akan lebih panjang di BBS. 
    • Pada saat ini gerak semu matahari di sekitar bulan September hingga Desember.

Siklus ini akan terus berulang setiap 33 hingga 34 tahun sekali.

----000-----

Demikian ulasan pengaruh Gerak Semu Matahari serta Kaitannya dengan Puasa Ramadhan. Referensi artikel ini diolah dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

31 Comments

  1. Uwowwwwww...
    Sukaaa banget baca ini.
    JAdi ngerti ilmunya mengapa arah sinar matahari selalu berubah, mengapa juga waktu ramadhan selalu maju beberapa hari dari tahun sebelumnya.

    Ternyata kalau dipelajari lebih mendalam, menarik banget ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah si mba rajin ngeblog tengah malam apa persiapan sahur nih hehehe.

      Delete
  2. tambah pengetahuan nih, dengan membaca artikel ini. makasih ya gan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2 mas. Semoga artikel gerak semu matahari yang berkaitan dengan durasi puasa ramadhan ini bisa bermanfaat

      Delete
  3. PENGETAHUAN BARU PAK, TERIMA KASIH..

    ReplyDelete
  4. tambah ilmu ini keren banget

    ReplyDelete
  5. wah ilmu baru nih gan, jadi paham nih sama pergerakan bumi mengintari matahari, makasih banyak gan buat ilmu nya ;)

    ReplyDelete
  6. Waduh jadi belajar nih, tapi gapapalah kalau nambah wawasan, hehe.. Ngomong-ngomong mas, saya nangkapnya, gerak semu matahari ini salah satu cara memperkirakan bulan Ramadhan. Kira-kira, ada tidak cara yang lainnya mas??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah gak gitu mas. Gerak semu matahari menyebabkan perbedaan musim dan durasi panjang siang dan malam secara teratur. Adapun ramadhan selalu maju 10-11 hari terhadap kalender masehi.

      Delete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. menambah pengetahuan pak, walaupun harus baca sampai detail...
    semoga tidak ada kaum bumi datar...he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya agak susah kalo pake teori bumi datar soal gerak semu matahari dan terjadinya musim

      Delete
  9. Oh, ternyata begitu perhitungannya. Saya lihat dari beberapa video di YouTube, katanya di BBU ada yang total waktu berpuasanya sampai 22 jam ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mba, karena matahari adfa di utara bumi sekarang maka siang di utara jauh lebih panjang. semakin ke utara semakin panjang durasi puasa ramadhannya. 33 tahun kemudian akan terjadi kebalikan, yang di utara puasanya akan kurang dari 12 jam

      Delete
  10. banyak sekali ilmu baru nih di blog climate 4 life, jadi lebih paham nih ane mengenai matahari dan bumi, makasih banyak gan sudah berbagi ;)

    ReplyDelete
  11. apakah ini ada kaitanya dengan lamanya puasa berbeda dri satu negara ke negara lainya? hingga saya tau di irlandia puasa bisa 18 jam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, sebagaimana dijelaskan di atas, gerak semu matahari berkaitan dengan durasi puasa ramadhan.
      Salam kenal juga mas Afrizal

      Delete
  12. Bersyukur juga Indonesia termasuk wilayah yang tidak terlalu lama durasi puasanya ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mba. Mau di manapun gerak semu matahari, durasi puasa kita hanya bertambah atau berkurang dalam hitungan menit

      Delete
  13. nggak bisa ngebayangkan kalau mesti puasa 20 jam bang gimana ya rasanya manis asem asin eh itu permen ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bayangin aja pas buka gak lama udah adzan Isya. Trs tarawih gak lama udh sahur 😁😁😁

      Delete
  14. Jadi sebenarnya, muslim Indonesia ataupun muslim negara lain yang sedang berpuasa ramadan di Indonesia, mesti banyak bersyukur sebab durasi puasanya selalu dalam kisaran 12 jam. Apalagi ada jeda yang selalu "pas" antara waktu sahur-buka-tarawih. Alhamdulillah. Terima kasih atas pencerahannya, Mas. Salam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba. Sepanjang masa daerah tropis panjang siang malamnya akan berkisar 12 jam saja.

      Delete
  15. Itu mengapa Saya sangat suka halan-halan ke Blog Bang Day. 2 Blog Bang Day yang Saya tahu, Dua-duanya mengedepankan sisi Edukasi yang bersifat Informatif.

    Gaya tutut formal yang tidak membosankan, Mudah dicerna orang Awam seperti Saya ini.

    Makasi Bang Day, Semoga semua yang di ada di blog Bermanfaat bagi Khalayak Ramai.

    Salam Bang Day.

    ReplyDelete
  16. walau dah lama ini diposting, ilmu baru buat saya yang awam ini :) makasih Bang Day

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.