Informasi Gempa Terkini | BMKG
Informasi Gempa Dirasakan | BMKG
Tentang Gempa Terkini dan Gempa Dirasakan
Gempa Terkini
Informasi gempa bumi terkini BMKG merupakan informasi tentang kejadian gempa terbaru di wilayah Indonesia yang magnitudo atau kekuatannya lebih dari atau sama dengan 5.0 SR.
Gempa Dirasakan
Untuk semua gempa terkini dengan magnitudo tidak hanya lebih dari 5.0 SR dan dilaporkan dirasakan oleh masyakarat diinformasikan BMKG sebagai gempa dirasakan.
Parameter Gempa
Informasi gempa terkini dan gempa dirasakan dari BMKG tersebut disampaikan dengan parameter sebagai berikut:
Tentang Gempa Bumi
Gempa bumi adalah perisitiwa pelepasan energi dari terakumulasinya gaya akibat stress (tekanan) dalam bumi dalam bentuk gelombang seismik.
Dampak dari pelepasan energi dalam bentuk gelombang seismik tersebut dirasakan dalam bentuk getaran atau goyangan dipermukaan bumi.
- Ketika gempa bumi terjadi dengan kekuatan > 5 SR maka BMKG akan segera merilis menjadi informasi gempa terkini sebagaimana tampilan di atas.
- Jika gempa bumi terjadi dengan kekuatan < 5 SR maka BMKG akan merilisnya sebagai menjadi informasi gempa dirasakan sebagaimana tampilan kedua di atas.
Pusat gempa bumi, merupakan titik (tepatnya area karena merupakan luasan) di dalam bumi di mana gempa terjadi disebut hiposenter dan titik di permukaan bumi tepat di atas hiposenter disebut episenter (1).
- Pusat gempa bumi inilah yang dinyatakan dalam koordinat lintang dan bujur pada informasi gempa terkini dan gempa dirasakan dari BMKG.
- Hiposenter dinyatakan sebagai kedalaman pusat gempa dalam informasi gempa terkini atau juga gempa yang dirasakan.
- Adapun episenter menjadi parameter untuk menyatakan jarak dari satu kota atau lokasi terhadap pusat gempa bumi terkini serta gempa dirasakan.
Karena perambatan gelombang gempa merupakan gelombang seismik maka alat untuk merekamnya disebut seismograf dan hasil rekaman disebut seismogram.
Dari rekaman tersebut maka dapat disimpulkan penyebab terjadinya, lokasi asalnya, kekuatannya, jenisnya serta sifat-sifatnya. Bahkan dari gelombang gempa tersebut dapat diketahui struktur bagian bumi.
Gelombang seismik sendiri adalah gelombang mekanis yang muncul akibat adanya gempa bumi. Adapun pengertian gelombang secara umum adalah fenomena perambatan gangguan (usikan) dalam medium sekitarnya.
Gangguan ini mula-mula terjadi secara lokal yang menyebabkan terjadinya osilasi (pergeseran) kedudukan partikel-partikel medium, osilasi tekanan ataupun osilasi rapat massa.
Dalam hal ini akan terjadi transportasi energi karena perambatan getaran tersebut (2).
Tipe-tipe gelombang seismik (2) sebagai berikut:
1. Menurut cara bergetarnya:
- Gelombang longitudinal;
Merupakan gelombang di mana arah getar (osilasi) partikel-partikel medium searah dengan penjalarannnya.
Disebut juga gelombang kompresi karena terbentuk dari osilasi tekanan yang menjalar dari satu tempat ke tempat lain.
Merupakan gelombang P (primary) karena tiba lebih awal dari dibanding gelombang-gelombang lain.
- Gelombang transversal;
Arah getar tegak lurus terhadap arah penjalarannya. Disebut juga gelombang rotasi. Merupakan gelombang S (sekondary) karena tiba setelah gelombang P.
Bila arah getar gelombang S terpolarisasi pada bidang vertikal maka disebut SV dan jika pada bidang horizontal di sebut SH.
- Gelombang rayleigh, merupakan kombinasi dari gelombang P dan S misalnya P-SV.
2. Menurut tempat menjalarnya, terdiri dari:
- Body wave atau gelombang tubuh, merambat masuk medium
- Surface wave atau gelombang permukaan.
Intensitas atau kekuatan gempa bumi didasarkan pada amplitudo gelombang seismik yang terekam pada seismogram dan dinyatakan dalam skala richter (SR).
Gempa bumi yang merusak biasanya mempunyai kekuatan (magnitudo) lebih dari 6 SR, walau sebenarnya ditentukan pula oleh kedalaman hiposenternya.
Berdasarkan proses terjadinya (1), gempa bumi dibagi menjadi:
- Gempa pendahuluan, amplitudo kecil dan terjadi sebelum gempa utama.
- Gempa utama, amplitudonya besar sehingga dapat dirasakan oleh manusia.
- Gempa susulan, terjadinya setelah gempa utama, lemah tetapi terjadi berulang.
Berdasarkan kedalaman hiposenter (1), gempa bumi dibagi menjadi:
- Gempa dalam, kedalam hiposenter lebih dari 300 km yang dapat mencapai permukaan tetapi amplitudonya menjadi kecil sehingga intensitasnya melemah.
- Sedang, hiposenter antara 60 – 300 km. Pada umumnya jarang menimbulkan kerusakan di permukaan bumi.
- Gempa dangkal, hiposenter kurang dari 60 km. Pada umumnya menimbulkan kerusakan di permukaan bumi karena amplitudo yang mencapai permukaan besar sehingga intensitasnya masih kuat.
Geografis gempa bumi (1)
Titik episentrum jika dipetakan akan terlihat terletak dalam beberapa daerah yang sempit yang di sebut sabuk seismik. Secara umum sabuk seismik terbagi menjadi:
- Sabuk seismik Lingkar Pacifik, meliputi Lautan Pacifik melewati Irian, sulawesi Utara, Filipina, Jepang, Kepulauan Kuril, Kamchatka Timur, Kepulauan Aleutan, Alaska Selatan , Pantai barat Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, daerah Kutub Selatan, Selandia Baru, Pulau-pulau Tonga, Fiji, Salomon dan kembali ke Irian.
- Sabuk seismik mediteran atau alpide. Membujur dari Azores, melalui daerah mediteran termasuk Alpen, Kaukasus, Laut Kaspia, Iran, Himalaya, Birma, Kepulauan Andaman, Nicobar, Sumatera, Jawa dan Nussa Tenggara.
Diringkas dari:
[1] Tjasono Hk, Bayong., 2003, Geosains, Penerbit ITB, Bandung
[2] Munadi, Suprajitno., 2000, Aspek Fisis Seismologi Eksplorasi, UI, Depok.