Fase MJO Terkini | NOAA
Citra OLR Terkini | NOAA
1. Mengenal MJO
- fase-1 di Afrika ( 210 derajat BB – 60 derajat BT )
- fase-2 di samudera Hindia bagian barat ( 60 derajat BT – 80 derajat BT )
- fase-3 di samudera Hindia bagian timur ( 80 derajat BT – 100 derajat BT )
- fase-4 & fase-5 di benua maritim Indonesia ( 100 derajat BT – 140 derajat BT )
- fase-6 di kawasan Pasifik barat ( 140 derajat BT-160 derajat BT )
- fase-7 di Pasifik tengah ( 160 derajat BT – 180 derajat BT )
- fase-8 di daerah konveksi di belahan bumi bagian barat ( 180 derajat – 160 derajat BB )
2. Citra OLR (Outgoing Longwave Radiation)
OLR sendiri adalah radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dari bumi dan atmosfernya ke angkasa dalam bentuk radiasi termal.
Citra OLR terkini di atas merupakan pengolahan dari data rata-rata harian citra satelit polar milik NOAA yang secara real time datanya dapat diperoleh secara langsung dari National Centers for Environmental Prediction (NCEP).
Bagaimana membaca citra OLR terkini pada Gambar 2 di atas ?
Warna biru pada citra OLR terkini di atas menunjukkan anomali OLR negatif yang berarti radiasi yang sampai ke satelit cuaca lebih kecil.
Hal ini tentunya karena adanya halangan di atmosfer yang diasosiasikan dengan banyaknya awan akibat sistem konvekti menguat. Sebaliknya warna kuning ke merah diasosiasikan sedikit awan karena sistem konvektif terhambat.
Nilai prediksi citra OLR terkini di atas hanya menggambarkan pengaruh MJO saja, tidak menyertakan faktor iklim lain seperti monsun ataupun ENSO.
Propagasi awan yang ditunjukkan oleh baik citra berwarna biru ataupun berwarna kuning ke merah akan terus bergerak ke timur sebagaimana definisi MJO, dimana perambatannya berada di sepanjang kawasan tropis.
Anomali curah hujan sering kali pertama kali terlihat di atas Samudera Hindia , dan secara nyata menyebar ke timur di atas perairan yang sangat hangat pada bagian barat dan tengah Pasifik tropis.
Di atas perairan samudera yang lebih dingin di Pasifik timur, pola curah hujan tropis umumnya menjadi tidak mencolok, tetapi sering muncul kembali di atas Atlantik tropis dan Afrika.
Bersamaan dengan variasi pada curah hujan tropis ini, terdapat pola anomali yang berbeda pada sirkulasi atmosfer bagian bawah dan bagian atas di daerah tropis dan subtropis. Kenampakan ini meluas ke seluruh dunia dan tidak terbatas pada belahan timur.
REFERENSI :
[1] CPC-NCEP-NOAA - Madden Julian Oscillation (MJO)
[2]ECMWF Feature Article - Simulation of the Madden-Julian Oscillation and its impact over Europe in ECMWF’s monthly forecasts
[3] BOM - Madden-Julian Oscillation (MJO)
[4] CPC - Statistical MJO Forecasts
[5] BOM - RMM Methods
[6] NOAA - Madden Julian Oscillation Impacts
0 Comments