Climate4life.info - Dinamika cuaca dan iklim berkaitan dengan interaksi atmosfer dan lautan. Berikut parameter-parameter digunakan untuk mengidentifikasinya.
Parameter dan Sumber Rujukan
Menu tab di samping berisi informasi parameter-parameter yang berkaitan dengan dinamika interaksi atmosfer dan lautan, yaitu:
- SST : Sea Surface Temperatur (Suhu Muka Laut)
- SOI : Southern Oscillation Index (Indeks Osilasi Selatan)
- IOD : Indian Ocean Dipole
- ONI : Ocean Nino Index
Sumber rujukan telah disebutkan pada masing-masing tab.
Pengantar
Lautan dan atmosfer secara terus-menerus mempertukarkan panas, air, dan momentum. Interaksi lautan dan atmosfer ini menambah nuansa dan ritme dalam struktur iklim khususnya di kawasan tropis.
Penelitian tentang interaksi atmosfer laut telah mengalami perkembangan pesat dalam mempelajari El Nino / Osilasi Selatan (ENSO), dan menghasilkan manfaat yang luar biasa dalam menerapkan dan meningkatkan prediksi ENSO dan mode penting variabilitas iklim.
Diagram skematis yang merangkum interaksi lautan - atmosfer Gambar: https://www.researchgate.net/publication/335128975_Three- ocean_interactions_and_climate_variability_a_review_and_perspective |
Radiasi matahari adalah sumber energi utama untuk gerakan di atmosfer dan lautan. Sebagian besar penyerapan radiasi matahari terjadi di permukaan bumi, di mana lautan paling besar menutupi permukaan bumi.
Dengan demikian kondisi samudera, khususnya suhu muka laut (SML), penting untuk sirkulasi dan kondisi suhu atmosfer dan sirkulasi.
Dipicu oleh uap air yang menguap dari permukaan bumi, konveksi dalam awan kumulonimbus serta kondensasi dan pembekuan merupakan mekanisme yang dominan dalam sistem pemanasan atmosfer.
Konveksi atmosfer sangat ditentukan oleh SST di satu sisi dan memengaruhi laut di sisi lain dengan memodulasi momentum permukaan dan fluks panas.
Panas laten dalam konveksi atmosfer mendorong angin permukaan dan memodulasi tutupan awan. Angin permukaan mendorong sirkulasi laut dan mempengaruhi fluks panas permukaan laut sementara awan memodulasi fluks radiasi permukaan.
Dengan demikian, lautan dan atmosfer adalah sistem yang berpasangan (kopling) dan interaksinya membantu membentuk pola iklim tropis dan variabilitasnya.
http://iprc.soest.hawaii.edu/users/xie/o-a.pdf alert-info
Sea Surface Temperature
SST Mingguan @NOAA |
Anomali SST Mingguan @NOAA |
Sea Surface Temperature (SST) atau Suhu Muka Laut (SML) memberikan informasi mendasar tentang sistem iklim global. SST merupakan parameter penting dalam memprediksi cuaca dan iklim, membuat simulasi model atmosfer, dan juga penting untuk studi ekosistem laut.
Data SST sangat berguna untuk mengidentifikasi permulaan siklus El Niño dan La Niña. Selama El Niño, suhu di Pasifik dekat ekuator lebih hangat dari biasanya.
Selama La Niña, daerah yang sama mengalami suhu laut yang lebih dingin dari biasanya. Siklus ini disebabkan oleh pergeseran tekanan dan kecepatan angin selama beberapa tahun, dan memengaruhi sirkulasi laut, pola cuaca global, dan ekosistem laut.
Pengukuran SST menguntungkan spektrum luas aplikasi operasional, termasuk pemantauan / prakiraan iklim dan musiman, operasi pertahanan militer, validasi model atmosfer, pelacakan penyu, evaluasi pemutihan karang, pariwisata, dan pengelolaan perikanan komersial.
Untuk mengukur SST, para ilmuwan menggunakan sensor suhu pada satelit, pelampung, kapal, stasiun referensi laut, dan melalui telemetri laut.
Sistem Pengamatan Laut Terpadu AS (IOOS®) yang dipimpin NOAA dan Pusat Aplikasi dan Penelitian Satelit (STAR) NOAA menggabungkan data mereka untuk menyediakan SST di seluruh dunia.
Southern Oscillation Index
Grafik SOI rata-rata bergerak 30 hari terakhir @BoM |
Indeks Osilasi Selatan, atau SOI, merupakan indikator perkembangan dan intensitas kejadian El Niño atau La Niña di Samudra Pasifik. SOI dihitung menggunakan perbedaan tekanan antara Tahiti dan Darwin.
Nilai negatif dari SOI yang konsisten di bawah -7 sering menunjukkan episode El Niño.
Nilai-nilai negatif ini biasanya disertai dengan pemanasan terus terjadi pada bagian tengah dan timur Samudra Pasifik tropis, penurunan kekuatan Angin Pasat Pasifik, dan penurunan curah hujan musim dingin dan musim semi di sebagian besar Australia.
Nilai positif dari SOI di atas +7 adalah ciri utama dari episode La Niña. Ini terkait dengan angin pasat Pasifik yang lebih kuat dan suhu laut yang lebih hangat di utara Australia.
Informasi ENSO mencakup nilai SOI 30 hari terakhir dikaitkan dengan parameter lainnya merupakan indikator penting dalam memastikan terbentuknya El Niño dan La Niña.
Indian Ocean Dipole
Grafik Indeks IOD @BoM |
Indian Ocean Dipole atau disingkat IOD merupakan salah satu faktor pengendali iklim (climate driver) di Indonesia dan juga di negara-negara di kawasan Samudera Hindia.
Indian Ocean Dipole (IOD) terlihat sebagai fenomena naik turunnya suhu permukaan laut dalam periode tertentu.
Naik turunnya suhu muka laut dalam indeks menyerupai osilasi, menyebabkan wilayah barat Samudera Hindia lebih hangat (di fase positifnya) dan lebih dingin (di fase negatifnya) dibandingkan wilayah timur Samudera Hindia.
Indian Ocean Dipole (IOD) sendiri diidentifikasi berdasarkan perbedaan suhu muka laut pada dua kawasan atau dua kutub (dipole) pada Samudera Hindia yaitu di wilayah pantai timur Afrika dan kawasan barat perairan Indonesia.
Studi tentang fenomena Indian Ocean Dipole baru ada sekitar 20 tahun terakhir, dan terhitung belum banyak referensi yang membahas tentang IOD ini
Ocean Nino Index
Grafik ONI @GGWeather.com |
Oceanic Nino Index (ONI) merupakan parameter utama yang digunakan NOAA untuk "mengadjust" event El Nino dan La Nina, fenomena anomali iklim pada skala global.
Pada saat Oceanic Nino Index - ONI bernilai positif berarti suhu muka laut di Pasifik timur lebih hangat dari biasanya.
Jika ONI positif ini mencapai > +5, El Nino dianggap sudah eksis. Sebaliknya pada saat Oceanic Nino Index - ONI bernilai negatif berarti suhu muka laut di Pasifik timur lebih tinggi dari suhu muka laut di Pasifik tengah.
Jika ONI negatif ini mencapai < -5, La Nina dinyatakan eksis