Pengantar
Perpindahan Panas di Tanah
Konduksi panas mengikuti prinsip Hukum Fourier, yang menyatakan bahwa aliran panas sebanding dengan gradien suhu:
di mana:
- qh = fluks panas (W.m-2) ;
- λ = konduktivitas termal zat yang dilalui panas (W.m-1 °C-1);
- dTdz = gradien suhu
Sifat Termal Tanah
Konduktivitas Termal
Konduktivitas termal tanah (λ) adalah perbandingan antara aliran panas yang mengalir melalui tanah dengan perubahan suhu di dalam tanah (W m⁻¹ °C⁻¹).
Sederhananya, konduktivitas termal tanah menunjukkan seberapa baik tanah dapat menghantarkan panas. Ini serupa dengan konduktivitas hidraulik yang menunjukkan kemampuan tanah untuk menghantarkan air.
Konduktivitas termal tanah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:
- Porositas terisi udara (ruang kosong dalam tanah yang berisi udara)
- Kandungan air tanah
- Kerapatan tanah (bulk density)
- Tekstur tanah (persentase pasir, debu, dan lempung)
- Mineralogi tanah (jenis mineral yang terkandung)
- Kandungan bahan organik
- Struktur tanah
- Suhu tanah
Dari semua bahan penyusun tanah, kuarsa memiliki konduktivitas termal tertinggi, sementara udara memiliki konduktivitas termal terendah.
Umumnya tanah berpasir mengandung kuarsa dalam jumlah besar sehingga memiliki konduktivitas termal yang lebih tinggi dibandingkan jenis tanah lainnya, dengan asumsi faktor lainnya tetap sama.
Karena udara memiliki konduktivitas termal yang sangat rendah, jumlah udara dalam tanah sangat berpengaruh terhadap konduktivitas termal tanah. Semakin banyak udara dalam tanah (porositas terisi udara tinggi), semakin rendah konduktivitas termalnya.
Konduktivitas termal tanah akan meningkat seiring dengan bertambahnya kandungan air, tetapi tidak selalu secara linier.
Pada tanah kering, sedikit tambahan air dapat secara signifikan meningkatkan kontak antara partikel mineral, karena air menempel pada partikel tersebut. Hal ini menyebabkan peningkatan konduktivitas termal yang cukup besar.
Berikut tabel konduktivitas termal, kepadatan, dan panas spesifik dari unsur-unsur tanah pada suhu 10 °C.
Komponen Tanah | Konduktivitas Termal (W m⁻¹ °C⁻¹) | Kepadatan (g cm⁻³) | Kalor Jenis (J g⁻¹ °C⁻¹) |
---|---|---|---|
Kuarsa | 8.8 | 2.66 | 0.75 |
Mineral Lempung | 3.0 | 2.65 | 0.76 |
Bahan Organik Tanah | 0.3 | 1.3 | 1.9 |
Air | 0.57 | 1.00 | 4.18 |
Es (0 °C) | 2.2 | 0.92 | 2.0 |
Udara | 0.025 | 0.00125 | 1.0 |
Kapasitas Panas
Kapasitas panas volumetrik tanah (C) adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu satuan volume tanah sebesar satu derajat (J m-3 °C-1).
Berbeda dengan konduktivitas termal, kapasitas panas volumetrik meningkat secara linier seiring dengan peningkatan kandungan air dalam tanah. Kapasitas panas volumetrik juga merupakan fungsi linier dari kerapatan massa tanah.
Kapasitas panas volumetrik dapat dihitung dengan persamaan berikut:
di mana:
- ρb adalah kerapatan massa tanah (g cm-3),
- cs adalah kalor jenis partikel tanah (J g-1 °C-1),
- ρw adalah kerapatan air (g cm-3),
- cw adalah kalor jenis air (J g-1 °C-1),
- θ adalah kandungan air volumetrik tanah (cm3 cm-3).
Untuk menaikkan suhu tanah yang lebih basah dan lebih padat akan membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan tanah yang lebih kering dan kurang padat, yang memiliki kapasitas panas volumetrik lebih rendah.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan suhu tanah lebih rendah dan keterlambatan pertumbuhan tanaman pada tanah yang dikelola tanpa olah tanah.
Difusivitas Termal
Suhu Permukaan Tanah
di mana:
- Tavg adalah suhu rata-rata tanah di permukaan,
- A0 adalah amplitudo osilasi suhu di permukaan,
- ω adalah frekuensi sudut dari siklus perubahan suhu,
- ϕ adalah konstanta pergeseran fase.
Suhu Tanah di Bawah Permukaan
- Suhu permukaan berosilasi secara sinusoidal.
- Suhu rata-rata tanah sama pada semua kedalaman.
- Jauh di dalam tanah, suhu tetap konstan.
- e adalah basis logaritma natural, dan
- d disebut kedalaman redaman.
Kedalaman Redaman
Dinamika Suhu Tanah
Contohnya, jika amplitudo suhu di permukaan tanah adalah 7°C, maka pada kedalaman 10 cm hanya sekitar 3°C.
2. Waktu puncak suhu bergeser dengan kedalaman
- Suhu maksimum dan minimum terjadi lebih lambat seiring bertambahnya kedalaman tanah.
- Pada kedalaman 30 cm dan 40 cm, suhu maksimum bisa terjadi pada malam hari atau dini hari, ketika suhu permukaan mencapai minimum.
3. Kedalaman tanah terhangat berubah sepanjang hari
Pada waktu tertentu, ada kedalaman tertentu yang menjadi titik terhangat atau terdingin dalam profil tanah.
Jeda Waktu Perubahan Suhu
Jeda waktu antara perubahan suhu di dua kedalaman berbeda dapat dihitung dengan persamaan berikut:Suhu Tanah Aktual vs Sinusiodal
Gambar 5. Siklus tahunan suhu tanah yang diukur pada kedalaman 1 m di tanah lempung lanau di Minnesota, AS, di bawah vegetasi tahunan |
Referensi:
Disadur secara bebas dari https://open.library.okstate.edu/rainorshine/part/soil-temperature/, semua hak cipta gambar melekat padanya
3 Comments
Alhamdulillah
ReplyDeleteSaya jadi tambah pengetahuan
Terima kasih kunjungannya mas
Deletesekadar ingin tahu, bagaimana suhu tanah di kawasan padang pasir yang mana pada masa sama ia menjadi tempat penggalian petroleum? contoh di negara2 arab dan sebahagian di negara2 di benua afrika. adakah suhu tanah di sana mempenyaruhi kualiti dan keadaan petroleum / minyak & gas?
ReplyDeleteTerima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.