Situs Climate4Life Menjadi Bagian Aksi Melawan Hoax Iklim Pada Platform FaktaIklim Buatan Prosa.ai dan Bappenas


Climate4life.info - Di tengah derasnya arus informasi digital, kita semakin mudah mengakses berbagai berita dan fakta terkait isu global, termasuk perubahan iklim.

Namun sayangnya, kemudahan ini juga membawa tantangan besar: merebaknya hoaks dan disinformasi.

Fenomena ini bukan hanya sekadar kesalahan informasi biasa, melainkan bisa menyesatkan pemahaman publik, memperlambat aksi nyata, dan bahkan membahayakan kebijakan berbasis sains yang sedang dibangun.

Hoaks iklim di Indonesia bukan hal baru.

Pernahkah Anda mendengar bahwa suhu dingin saat kemarau disebabkan oleh fenomena Aphelion? Atau bahwa Indonesia sedang diserang gelombang panas seperti di India?

Bahkan ada klaim yang menyebut Bengkulu sebagai pusat iklim dunia.

Semua ini adalah contoh nyata dari disinformasi yang beredar dan menyebar cepat di media sosial, grup percakapan, bahkan beberapa portal berita. 


Munculnya FaktaIklim: Teknologi Canggih untuk Deteksi Hoaks Iklim

Menjawab tantangan ini, FAIR Forward "Artificial Intelligence for All" bekerja sama dengan Prosa.ai menghadirkan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI): FaktaIklim.

Tampilan portal FaktaIklim

Sebuah inisiatif yang merupakan kerja sama Indonesia-Jerman melalui GIZ Indonesia, didukung oleh Kementerian PPN/BAPPENAS.

Platform ini didesain sebagai garda depan dalam memerangi hoaks iklim, dengan sistem AI yang inklusif dan mampu mendeteksi informasi palsu berdasarkan konteks lokal Indonesia.

FaktaIklim hadir dalam bentuk website dan chatbot Telegram yang bisa digunakan masyarakat luas. 

Bahkan, agar lebih inklusif, sistem ini mendukung beberapa bahasa daerah seperti Minangkabau, Bugis, dan Bali.

Dengan begitu, informasi faktual bisa menjangkau lebih banyak komunitas di berbagai pelosok tanah air.

Salah satu fitur utamanya adalah kemampuan untuk melacak dan mendeteksi hoaks iklim secara otomatis, serta menampilkan statistik temuan berdasarkan topik, sumber, dan platform penyebar seperti Twitter atau Instagram.

Pengguna bahkan bisa melaporkan temuan hoaks baru secara langsung.



Bagaimana FaktaIklim Bekerja?


Alur kerja platform ini melibatkan beberapa tahapan utama:
  1. Pengumpulan data dari berbagai situs berita dan referensi terpercaya (termasuk Climate4Life.info).

  2. Pemrosesan data melalui teknik crawling, indexing, dan embedding berbasis model AI seperti IndoBERT dan XLM-RoBERTa.

  3. Pendeteksian stance untuk mengklasifikasikan klaim menjadi support, oppose, atau unrelated.

  4. Keluaran yang diberikan berupa hasil verifikasi disertai referensi dan edukasi yang relevan kepada pengguna.

Platform ini menyediakan:

  • Deteksi hoaks iklim berbasis AI

  • Statistik hoaks di media sosial

  • Artikel-artikel iklim terpercaya

  • Fitur chatbot (melalui website dan Telegram @faktaiklim_bot)

  • Sistem pelaporan hoaks secara langsung dari masyarakat

  • Dashboard pemantauan tren isu



Kontribusi Climate4Life.info dalam FaktaIklim

Salah satu aspek yang membuat FaktaIklim menjadi platform yang kuat adalah kualitas dan keberagaman sumber datanya.

Tak hanya mengandalkan media arus utama global, FaktaIklim juga menggali data dari media lokal, komunitas, dan platform berbasis edukasi seperti Climate4Life.info.

Sumber data pada platform FaktaIklim

Dalam daftar data sources yang digunakan oleh FaktaIklim, Climate4Life.info termasuk dalam kategori situs yang berhasil di-crawl secara legal.

Artinya, sistem dapat mengambil data dari situs ini tanpa halangan teknis.

Tercatat ada 384 artikel yang diambil dari Climate4Life.info untuk dijadikan basis pelatihan dan validasi sistem deteksi AI.

Ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar.

Bahwa upaya edukatif yang dilakukan Climate4Life.info selama ini—melalui tulisan, infografis, analisis cuaca, dan kampanye literasi iklim—dianggap layak menjadi salah satu pilar informasi dalam sistem AI nasional.


Peran Strategis Media Independen dalam Mitigasi Hoaks

Di luar aspek teknis, keberadaan situs-situs seperti Climate4Life.info menegaskan pentingnya media independen dan komunitas dalam mengedukasi publik tentang iklim.

Di saat banyak media besar yang tidak membuka akses data (karena perlindungan hak cipta atau teknis lainnya), situs-situs lokal berperan menjadi jembatan informasi yang dapat diakses, dimanfaatkan, dan dilatih oleh AI seperti FaktaIklim.

Kredibilitas, konsistensi, dan relevansi konten menjadi nilai lebih.

Ketika informasi berbasis lokal—seperti kondisi musim kemarau di Sumatera Selatan, dampak El Niño, atau mitigasi banjir di kota-kota kecil—diangkat dan dibagikan secara akurat, maka masyarakat dapat mengambil keputusan yang lebih baik.

Bahkan, pembuat kebijakan pun bisa mendapatkan insight berharga dari suara dan data akar rumput ini.



Penutup: Kolaborasi Manusia dan Mesin untuk Masa Depan Bumi

Climate4Life.info merasa terhormat bisa menjadi bagian dari upaya besar ini.

Bahwa suara lokal bisa berkontribusi dalam sistem AI nasional, menjadi bukti bahwa transformasi digital bisa berjalan seiring dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan.

Melawan hoaks iklim bukan tugas satu pihak. Ini adalah kerja bersama antara pemerintah, komunitas, teknologi, dan setiap individu yang peduli pada masa depan planet ini.

Dengan keberadaan platform seperti FaktaIklim dan dukungan dari berbagai pihak, kita memiliki harapan untuk membangun ekosistem informasi iklim yang lebih sehat, terpercaya, dan berdampak nyata.

Mari lawan misinformasi iklim bersama. Kunjungi FaktaIklim dan telusuri sendiri apakah informasi yang Anda terima benar atau hoaks.

Jika Anda ingin menjadi bagian dari gerakan ini, ikuti juga kampanye edukasi iklim melalui Climate4Life.info.

Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

4 Comments

  1. Keren euy.
    Akhirnya ada sistem AI yang bisa bantu meluruskan hoaks tentang iklim, soalnya berita-berita palsu kayak gini sering banget bikin orang bingung dan malah menghambat kebijakan yang seharusnya berbasis sains. Aku juga suka konsepnya yang nggak cuma mengandalkan media besar, tapi juga menggali data dari komunitas dan media lokal supaya lebih relevan buat masyarakat Indonesia.

    ReplyDelete
  2. baru tau ya ai untuk iklim
    sekarang memang jamannya ai
    jadi semua2nya ai
    tinggal pemanfaatannya
    kalau untuk meluruskan hoax2 sih mantep

    ReplyDelete
  3. Sungguh luar biasa
    Saya pun ikut bangga dan senang
    Situs yang hebat
    Berita hoaks memang semakin ngeri
    Masyarakat juga dengan mudahnya termakan informasi yang salah tersebut

    ReplyDelete
  4. keren banget, ikut senang dan bangga :D sukses terus ya

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.