Review Jurnal: Analisis Dampak Siklon Tropis Nangka, Parma dan Nida pada Distribusi Curah Hujan di Sulawesi Utara


Climate4life.info -  Jurnal mengenai  Analisis Dampak Siklon Tropis Nangka, Parma dan Nida pada Distribusi Curah Hujan di Sulawesi Utara.




Identitas Jurnal



Judul  : Analisis Dampak Siklon Tropis Nangka, Parma dan Nida  pada Distribusi Curah Hujan di Sulawesi Utara
Penulis : Ratih Prasetya, As’ari, dan Wan Dayantolis
Jurnal : Jurnal Fisika dan Aplikasinya - FMIPA ITS
Volume : Volume 10, Nomor 1, Januari 2014



Abstrak

Abstrak dalam jurnal mengenai analisis dampak Siklon Tropis Nangka, Parma dan Nida  pada distribusi curah hujan di Sulawesi Utara ini ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Penulis menyatakan bahwa salah satu fenomena atmosfer skala Meso yang berpengaruh pada dinamika cuaca skala lokal adalah siklon tropis.

Menurut penulis karena sebagian besar siklon tropis yaitu mencapai  67% kejadian terjadi di belahan bumi utara, dekat wilayah Sulawesi Utara.

Untuk itu diperlukan kajian mengenai siklon tropis yang terjadi di belahan bumi utara guna memahami kondisi cuaca.

Secara umum, tahap tumbuh siklon menghasilkan distribusi hujan di Sulawesi Utara berbeda-beda,  tergantung karakteristik siklon dan kondisi atmosfernya. 

Sifat hujan yang terjadi sebagai akibat adanya siklon juga berbeda-beda tergantung karakteristik masing-masing siklon  tropis dan kondisi masing-masing wilayah.


Latar Belakang

Penulis mengangkat latar belakang penulisan adalah banyaknya kejadian siklon tropis di BBU di mana Sulawesi Utara merupakan wilayah Indonesi di BBU yang dekat dengan wilayah samudera tempat terbentuknya siklon tropis.

Karenanya para penulis tertarik untuk meneliti dinamik cuaca khususnya curah hujan yang terbentuk berkenaan dengan kemunculan siklon tropis di sekitar Sulawesi Utara.



Masalah

Seringnya terjadi cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang apakah berkaitan dengan terjadinya siklon tropis merupakan masalah yang diangkat oleh penulis.

Selanjutnya bagaimana fase tumbuh siklon tropis memengaruhi sistem cuaca di Sulawesi Utara juga menjadi perhatian.




Pembahasan

1. Siklon Tropis Nangka

Pada fase awal pertumbuhan siklon tropis Nangka berupa sistem tekanan rendah hingga badai tropis (Tropical Storm) terjadi peningkatan curah hujan >150%.

Peningkatan curah hujan tersebut terpantau pada wilayah Sulawesi Utara bagian tengah meliputi Tombatu dan Modoinding, Sulawesi Utara bagian utara meliputi Tanawangko dan Poigar serta Sulawesi Utara bagian selatan yaitu Nuangan.

Sebaliknya pada wilayah Sulawesi Utara bagian utara meliputi Manado, dan Sangihe, Sulawesi Utara bagian tengah yaitu Tondano, Bitung dan Sulawesi bagian selatan yaitu Pinolosian mengalami pengurangan curah hujan hingga di bawah normalnya. 

Pengaruh siklon tropis Nangka ini lebih dominan menambah curah hujan di Sulawesi Utara bagian tengah karena pola angin konvergen dan shearline yang disebabkannya.

Pada fase punah yaitu melemahnya menjadi sistem tekanan rendah terjadi peningkatan curah hujan di Sulawesi Utara bagian utara meliputi Manado, Poigar dan Tanawangko dan Sulawesi Utara bagian tengah yaitu Modoinding dan Bitung serta penurunan curah hujan di bagian Selatan.



2. Siklon Tropis Parma

Pada tahap siklon tropis Parma tumbuh dan dewasanya peningkatan curah hujan >150% atau di atas normal terjadi pada sebagian wilayah Sulawesi Utara bagian tengah dan selatan meliputi Modoinding, Nuangan dan Pinolosian. 

Terlihat pula wilayah Sulawesi Utara bagian utara dan sebagian wilayah Sulawesi Utara bagian tengah meliputi Manado, Bitung, Tondano, Tanawangko, Tombatu, Poigar serta Sangihe mengalami penurunan curah hujan hingga di bawah normalnya.

Pada tahap punah curah hujan lebih banyak berkurang disebagian besar wilayah Sulawesi Utara. Hanya sebagian kecil wilayah Sulawesi Utara terutama bagian utara dan tengah mengalami penambahan curah hujan.



3. Siklon Tropis Nida


Pada tahap tumbuh typhoon terjadi peningkatan curah hujan di Sulawesi Utara bagian selatan serta pengurangan curah hujan dibagian tengah dan utara.

Pada tahap matang, pola angin memperlihatkan adanya daerah konvergensi di atas wilayah Sulawesi Utara bagian selatan yang menyebabkan penumpukkan massa udara pada sebagian besar wilayah tersebut. 

Di atas wilayah Sulawesi Utara bagian utara dan tengah pola angin dengan jarak/spasi isotach yang besar menyebabkan massa udara bergerak bebas sehingga hujan sulit terbentuk.

Hal ini mengakibatkan wilayah tersebut mengalami penurunan curah hujan yang signifikan.

Pada tahap melemahnya siklon Nida hingga akhirnya punah curah hujan lebih banyak berkurang di sebagian besar wilayah Sulawesi Utara.

Sebagian kecil wilayah Sulawesi Utara yaitu Pinolosian yang mengalami penambahan curah hujan.



Kesimpulan

Penulis memberikan kesimpulan bahwa dampak yang ditimbulkan masing masing siklon tropis terhadap variabilitas  curah hujan di Sulawesi Utara berbeda beda. 

Hal ini karena bergantung karakteristik siklon dan kondisi lingkungannya, di mana   pada siklon Nangka, tahap punah memberi dampak  berupa peningkatan curah hujan. 

Adapun Siklon Parma, pada saat tahap tumbuh ternyata  menurunkan curah hujan dan pada  tahap dewasa berpengaruh meningkatkan curah hujan. 

Siklon lainnya yaitu  Siklon Nida, pada saat tumbuh berpengaruh meningkatkan curah hujan sedangkan pada tahap dewasa dan punah ternyata malah menurunkan curah hujan.




Pdf Lengkap

Selengkapnya tentang kaitan siklon tropis dan dampaknya terhadap curah hujan dapat dibaca pada pdf di bawah ini.



Demikian ulasan singkat mengenai jurnal tentang Analisis Dampak Siklon Tropis Nangka, Parma dan Nida pada Distribusi Curah Hujan di Sulawesi Utara.

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

4 Comments

  1. Mantap jurnalnya Bang, sayang banyak bahasa yang saya tak pahami. hmmmmhm

    ReplyDelete
  2. Nama-nama siklonny menarik dan cantik juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bang, biar mudah diingat saat ditransmisikan untuk memberi peringatan bahaya.

      Delete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.