Cara Menyusun dan Membuat Prediksi Indeks Monsun Asia Mengunakan Itacs

Cara Menyusun dan Membuat Prediksi Indeks Monsun Asia Mengunakan Itacs
Climate4life.info - Cara Menyusun dan Membuat Prediksi Indeks Monsun Asia dengan Itacs


Monsun Asia merupakan salah satu parameter yang dominan memengaruhi pola iklim di Indonesia. Bersama Monsun Australia, dinamika Monsun Asia selalu dikaitkan dengan terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia.

Pola angin di Indonesia saat Monsun Asia
Gambar 1. Pola angin di Indonesia saat Monsun Asia, menggunakan Itacs


Monsun Asia (Asian summer monsoon) merupakan faktor dominan yang menyebabkan musim hujan di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Pola angin di Indonesia saat Monsun Australia
Gambar 2. Pola angin di Indonesia saat Monsun Australia, menggunakan Itacs


Adapun Monsun Australia (Australian winter monsoon) menyebabkan terjadinya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.



Pengertian Monsun

Monsun digunakan untuk menggambarkan kondisi  iklim yang berubah dengan jelas secara musiman akibat adanyan pergantian angin kuat saat antara musim dingin dan musim panas.

Fenomena ini terlihat jelas pada wilayah tropis seperti Asia, Australia, Afrika, dan Samudera Hindia Selatan.

Istilah “monsoon” merupakan istilah yang berasal dalam bahasa Arab “mausim” yang artinya musim. Monsun di Indonesia merupakan bagian dari aktivitas monsun Asia Timur dan Asia Tenggara.


Wilayah aktivitas Monsun biasanya ditandai oleh terjadinya pembalikan musiman sistem angin utama di bulan Januari dan Juli. Indikasi utama berupa perubahan arah angin terbanyak  (prevailing wind) sekitar 120°  di antara Januari dan Juli.

Hal ini terjadi berkaitan dengan sistem kesetimbangan panas pada wilayah utara dan selatan bumi karena gerak semu matahari.

Untuk mengukur kekuatan monsun digunakan indeks monsun dengan parameter tertentu pada lokasi tertentu. Untuk Monsun Asia seperti pada gambar berikut.

Area Monsun Asia
Gambar 3. Area Monsun Asia
Sumber: http://apdrc.soest.hawaii.edu/projects/monsoon/definition.html


Indeks Monsun Asia diperoleh dengan menghitung anomali angin zonal (U) pada lapisan 850 hPa dengan 200 hPA pada area 0-20° LU dan 40°-110° BT.

Adapun area dan parameter yang digunakan untuk menghitung Monsun Australia seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Area Monsun Australia
Gambar 4. Area Monsun Australia
Sumber: http://apdrc.soest.hawaii.edu/projects/monsoon/definition.html



Cara Mendapatkan Data Index Monsun Asia dengan Itacs

Sebelum lanjut tentang cara menyusun data ataupun grafik indeks monsun Asia, ada baiknya membaca artikel sebelumnya tentang Itacs antara lain:
  1. Cara Membuat Streamline - Pola Angin Menggunakan Itacs 
  2. Membuat diagram hovmoller anomali OLR dengan ITACS 

Baik mari kita mulai, misalkan kita ingin mendapatkan grafik indeks Monsun Asia harian selama tahun 2019, maka atur pada menu parameter-parameter Itacs seperti pada gambar berikut:

Cara Menyusun dan Membuat Prediksi Indeks Monsun Asia Mengunakan Itacs
Pengaturan untuk mendapatkan grafik indeks Monsun Asia menggunakan Itacs


Beberapa hal yang dapat dijelaskan untuk mendapatkan grafik indeks pada pengaturan di atas sebagai berikut:

  • Memilih Analysis Dataset, untuk mendapatkan analisis berdasarkan data observasi dan reanalysis yang sudah ada.

  • Dataset, pilih JRA55 yang merupakan dataset reanalysis produk dari TCC Jepang sejak tahun 1958.

  • Element, pilih Pressure levels untuk mendapatkan data pada dua lapisan atmosfer. Pada menu di bawahnya pilih U (zonal wind) karena Indeks Monsun Asia dihitung menggunakan paramater angin zonal.

  • Data type, pilih Anom karena indeks diperoleh berdasarkan anomali dikurang anomali.

  • Area, sebagaimana terlihat pada Gambar 3, aktivitas Monsun Asia dipantau pada area 0-20 LU dan 40-110 BT. Jangan lupa untuk mencentang kotak ave.

  • Level, untuk data 1 pada 850 hPa dan data 2 pada 200 hPa.

  • Time unit, bisa harian, bulanan ataupun tahun. Pada contoh ini kita memilih DAILY untuk mendapatkan indeks Monsun Asia harian. Agar mendapatkan data rata-rata 5 harian atau nilai lainnya maka centang kotak Time filter kemudian pilih running mean.

  • Showing periode, pilih tanggal yang kita inginkan.


Selanjutnya pada Analysis method, pilih SUBSTRACT karena kita ingin menghasilkan data atau analisis dari parameter data 1 dan data 2, dalam hal ini anomali angin zonal pada lapisan 850 hPa dan 200 hPa.

Pada Data 2, pengaturan parameter yang berbeda dari Data 1 hanya pada pengaturan Level ketinggian lapisan yaitu kita isi dengan nilai 200 hPA.

Jika sudah sesuai maka klik Analysis data submit, maka grafik indeks Monsun Asia berdasarkan Itacs seperti tersaji berikut ini.

Grafik indeks Monsun Asia selama 2019 menggunakan Itacs
Grafik indeks Monsun Asia selama 2019 menggunakan Itacs



Sumbu y merupakan nilai dari indeks Monsun Asia. Semakin positif artinya Monsun Asia semakin kuat dan dampaknya ke Indonesia berupa peningkatan potensi hujan. 

Sebaliknya, semakin negatif berarti Monsun Asia melemah dan di Indonesia potensi hujan akan berkurang.


Membuat Prediksi Indeks Monsun Asia dengan Itacs

Sebagaimana penjelasan di atas, indeks Monsun memberikan gambaran potensi hujan di Indonesia. Dengan membuat prediksi Indeks Monsun Asia maka kita akan mendapatkan prediksi potensi curah hujan ke depan.

Langkah-langkah membuat prediksi indeks Monsun Asia menggunakan Itacs dengan melakukan pengaturan parameter seperti pada gambar berikut.

Pengaturan parameter untuk membuat prediksi indeks Monsun Asia dengan Itacs
Pengaturan parameter untuk membuat prediksi indeks Monsun Asia dengan Itacs


Gambar di atas adalah pengaturan untuk mendapatkan prediksi indeks Monsun Asia harian untuk tanggal 1-20 Oktober 2019 dengan Initial time tanggal 26 September 2019.

Langkah pertama adalah dengan memilih Forecast Dataset pada menu paling atas.

Selanjutnya pada Dataset, pilih 1MONTH_ENS_MEAN yang berarti data prediksi yang dihasilkan merupakan rata-rata ensembel dari berbagai model prediksi pada Itacs.

Pengaturan selanjutnya sama seperti pengaturan pada saat membuat data indeks Monsun Asia yang dibahas di atas. Jika sudah sesuai, klik Forecast Data Submit, maka hasilnya seperti berikut.

Grafik hasil prediksi indeks Monsun Asia menggunakan Itacs
Grafik hasil prediksi indeks Monsun Asia menggunakan Itacs

Mengacu grafik prediksi indeks Monsun Asia menggunakan Itacs di atas terlihat indeks Monsun bernilai negatif.

Artinya mulai 1-20 Oktober 2019 berpelung terjadinya penurunan potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia karena melemahnya Monsun Asia.

Untuk diketahui, indeks monsun hanya salah satu parameter dalam membuat prediksi iklim.

Masih banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti suhu muka laut dan dinamika Enso guna mendapatkan prediksi iklim yang lebih baik.


Demikian tutorial penggunaan Itacs untuk mendapatkan data indeks Monsun Asia dan juga untuk membuat prediksi Indeks Monsun Asia.

Cara yang sama dapat kita gunakan untuk mendapatkan indeks Monsun Australia termasuk juga untuk membuat prediksi indeks monsun Australia.

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

23 Comments

  1. Ternyata kata musim itu awalnya dari bahasa arab, monsoon.
    Wah saya baru tahu nih.

    ReplyDelete
  2. wah rapi da lengkap pula ni info nya, salam kenal aja dulu ya mas

    ReplyDelete
  3. Mengapa fisika terlihat lebih rumit daripada koding ya...Padahal sama sama menggunakan logic

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo ITACS ini lebih kepada coding sih meski dibelakangnya ada perhitungan fisika yang panjang.

      Delete
  4. Monsoon dari kata mausim (Arab)? Hmmm menarik juga etimologinya.

    ReplyDelete
  5. Di samping ahli fisika, senang sejarah, juga memahami ilmu tentang cuaca & iklim. Salut mas. Di Indonesia musim hujan diprediksi mundur agak jauh (kemungkinan November). Biasanya kan awal ber (September) sudah peralihan lalu Oktober hujan. Jadi tahun ini kemarau panjang. Oh ya, saya follow blog ini ya. Thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin cocoknya ahli sejarah fisika wkwkw.

      Secara umum demikian pak. Ber ber banyak ujan meski ada bbrp daerah justru sebaliknya

      Delete
  6. Walaupun beberapa hari ini cuaca panas sekali tapi hujan bulan oktober masih belum turun ya Bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beberapa tempat sudah turun mas Aris. Memang awal musim hujan diprediksi mundur sih

      Delete
    2. Kemarin rabu di tempatku sudah turun hujan cukup deras Bang, tapi hari ini terang walaupun agak mendung

      Delete
  7. ouwh ini ta kerjaan bang day..

    Di bmkg ya bang?
    Baru ngeh saya
    Kirain kerjaannya cuma bagian jalan jalan
    Wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha.. jadi ketahuan deh. Jalan2nya di sela2 dinas kok mba

      Delete
    2. Sela sela nya tapi banyak.

      Wasyekkk

      Delete
  8. Bang day, kira kira mulai hujan merata untuk pulau jawa bulan kapan? Hehheehe

    ReplyDelete
  9. Terimakasih tipsnya gan, ini sangat bermanfaat bagi saya. salam kenal ya gan!

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.