Mengenal Kondisi Cuaca Pada Puncak Tertinggi di Dunia Berdasarkan Film Everest - 2015



Climate4life.info - Mengenal Kondisi Cuaca Pada Puncak Tertinggi di Dunia Berdasarkan Film Everest - 2015


Latar Belakang Film Everest - 2015

Dirilis pada tahun 2015, film "Everest" adalah sebuah petualangan bertahan hidup yang disutradarai oleh Baltasar Kormákur dan didasarkan pada peristiwa nyata bencana Gunung Everest tahun 1996. 

Sebagaimana yang diketahui, kejadian dalam film ini mengacu pada peristiwa 10 dan 11 Mei 1996, ketika 8 orang pendaki terjebak dalam badai salju dan meninggal di Gunung Everest selama upaya berjuang menuju puncaknya. 

  • Jangan Keliru! Pahami Bedanya Perubahan Iklim dan Variabilitas Iklim
  • Aceh kota terpanas dan Ruteng - NTT kota terdingin di Indonesia selama Juli 2018
  • Jet Stream atau Sungai di Atmosfer: Penjelasan Lengkap Mengenai Pola Angin Atmosfer dan Pengaruhnya
  • Hujan Es di Yogyakarta, ini penyebabnya
  • Fenomena Turbulensi Yang Dapat Menghempaskan Pesawat Terbang, Begini Proses Terjadinya

  • Sepanjang musim pendakian tersebut, 12 orang tewas saat mencoba mencapai puncak, menjadikan ini hari paling mematikan dan tahun paling mematikan di Gunung Everest setelah 16 kematian akibat longsoran Gunung Everest 2014 dan 18 kematian akibat longsoran yang disebabkan oleh gempa Nepal April 2015.

    Bencana yang menimpa para pendaki pada tahun 1996 ini mendapat publisitas luas dan menimbulkan pertanyaan tentang komersialisasi Everest.

    Film ini berkisah tentang sekelompok pendaki yang menghadapi tantangan selama badai salju yang ganas di Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia. Selain mengeksplorasi pengalaman para pendaki, cuaca juga memainkan peran penting dan meningkatkan bahaya yang akan mereka hadapi.

    Penampang utara-selatan Gunung Everest
    ~Google Earth



    Tulisan kali ini memberikan ikhtisar komprehensif tentang film ini, dengan fokus khusus pada elemen-elemen cuaca yang ditampilkan dalam ceritanya.



    Ringkasan Plot

    "Everest" menceritakan musim pendakian tahun 1996 yang tragis di rute South Col Gunung Everest. Film ini mengikuti dua kelompok ekspedisi, yaitu Adventure Consultants dan Mountain Madness, yang dipimpin oleh dua pendaki berpengalaman, Rob Hall dan Scott Fischer.

    Para pendaki menghadapi banyak tantangan saat mendaki lereng berbahaya di Gunung Everest, termasuk kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi yang mengancam keselamatan mereka.



    Kondisi Cuaca

    Kondisi cuaca yang digambarkan dalam film Everest adalah sebagai kekuatan yang sulit dan tidak dapat diprediksi. Para pendaki menghadapi kondisi cuaca yang semakin buruk saat mereka mendaki ke ketinggian yang lebih tinggi. 



    Mereka menghadapi suhu rendah, angin kencang, dan hujan salju lebat, yang menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat. Kondisi cuaca buruk ini membuat pendakian menjadi lebih berbahaya dan menguji ketahanan fisik dan mental para pendaki.




    Badai dan Badai Salju

    Salah satu peristiwa cuaca paling kritis dalam film tersebut adalah badai salju yang melanda para pendaki selama pendakian mereka. Badai salju tiba-tiba menyerang, menjebak para pendaki di gunung dan menghadirkan perjuangan hidup atau mati untuk bertahan hidup. 

    Visualisasi datangnya badai salju dalam Film Everest
    Gambar: Everest - Official Trailer (HD) - Unversal Picture


    Badai membawa angin kencang, mengurangi jarak pandang hingga hampir nol, dan membuat para pendaki kehilangan arah.



    Suhu Ekstrem Dingin

    Film Everest juga menekankan suhu dingin ekstrem yang ditemui di Gunung Everest. Suhu beku tersebut berdampak pada tubuh pendaki, menyebabkan radang dingin, hipotermia, dan masalah kesehatan parah lainnya. 

    Karakter dalam film harus terus berjuang melawan dingin yang membekukan, yang menambah lapisan bahaya tambahan pada situasi mereka yang sudah berbahaya.



    Takut ketinggian

    Film ini juga menyentuh efek ketinggian dan dampaknya terhadap pendaki. Saat karakter naik ke ketinggian yang lebih tinggi, mereka menghadapi tantangan aklimatisasi dan risiko penyakit ketinggian. 

    Berkurangnya kadar oksigen di ketinggian dapat menyebabkan gejala yang melemahkan, termasuk pusing, mual, dan sesak napas, yang semakin memperumit kemampuan pendaki untuk menavigasi gunung dengan aman.


  • 5 Film Keren yang Ceritanya tentang Cuaca dan Iklim: Ada Badai, Tornado, dan Seru Melawan Alam!
  • 7 Faktor Pengendali Iklim - Penyebab Keragaman Ciri Iklim di Bumi Kita
  • Film Geostorm tentang Teknologi Pengendali Iklim dan Kritik Ahli Meteorologi
  • Pemburu Badai Terhebat dalam Film 'Twister': Fakta Keren di Balik Aksi Mencengangkan Mereka
  • Mengenal Kondisi Cuaca Pada Puncak Tertinggi di Dunia Berdasarkan Film Everest - 2015



  • Upaya Penyelamatan

    Kondisi cuaca buruk secara signifikan menghambat upaya penyelamatan, sehingga menyulitkan pendaki dan tim penyelamat untuk menjangkau mereka yang membutuhkan. 

    Badai dan hujan salju lebat membuat helikopter hampir tidak mungkin beroperasi dan penyelamat menavigasi medan berbahaya. Film ini menggambarkan upaya heroik para pendaki dan tim penyelamat yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan orang lain di tengah kondisi cuaca yang sangat ekstrem.




    Resume

    "Everest" adalah film mencekam yang menyoroti tantangan berat yang dihadapi oleh para pendaki yang berusaha menaklukkan Gunung Everest. Film ini secara efektif menggambarkan peran cuaca dalam membentuk peristiwa dan mengintensifkan bahaya yang dihadapi para karakter. 

    Badai salju, dingin ekstrem, penyakit ketinggian, dan efek kumulatifnya menciptakan rasa tegang dan bahaya di sepanjang narasi.

    Film ini berfungsi sebagai pengingat akan sifat cuaca yang tidak dapat diprediksi di lingkungan ekstrem dan peran penting yang dimainkannya dalam ekspedisi pendakian gunung.



    Sumber Acuan

    • https://hype.my/2015/79106/hypes-watch-everest/
    • https://www.imdb.com/title/tt2719848/
    • https://id.wikipedia.org/wiki/Everest_(film_2015)

    Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan dan digunakan untuk operasional blog ini.

    Jika menurut anda artikel ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

    Post a Comment

    1 Comments

    Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.