Isu Serangan Gelombang Panas Akan Melanda Indonesia - Cek Faktanya

Climate4life.info - Beredar informasi tentang serangan gelombang panas yang akan melanda Indonesia. Benarkah?

Ilustrasi serangan gelombang panas - worldatlas.com



Informasi ini beredar berantai melalui media sosial, dan berulang setiap tahun. Disebutkan bahwa gelombang panas akan melanda Indonesia dengan suhu udara mencapai 40-50 ⁰C.

Sebagian tangkapan layar tentang isi pesan mengenai ancaman serangan gelombang panas di Indonesia


BMKG selaku institusi resmi di Indonesia yang ditunjuk World Meteorological Organization (WMO) berulang kali memberikan fakta-faktanya.


Apa Itu Serangan Gelombang Panas?

Gelombang panas dalam meteorologi disebut dengan heatwave. Merujuk pada WMO, heatwave atau gelombang panas adalah cuaca panas yang tidak biasanya baik diukur berdasarkan suhu maksimum, minimum atau rata-rata hariannya pada satu wilayah yang terjadi selama minimal beberapa hari berturut-turut hingga beberapa minggu.

Suhu panas tersebut merupakan periode panas dalam tahun tersebut berdasarkan kondisi klimatologi setempat dengan kondisi panas yang tercatat di atas ambang batas yang telah ditetapkan.


WMO menyarankan untuk menggambarkan kuantitas gelombang panas, setidaknya mencerminkan empat hal berikut:
  • Magnitudo atau ukuran besarnya suhu dari gelombang panas
  • Durasi gelombang panas
  • Severiti gelombang panas, yang diukur berdasarkan perpaduan magnitudo  dan persistensinya
  • Luasan yang terdampak gelombang panas


Penyebab Serangan Gelombang Panas

Beberapa literatur menyebutkan pemicu munculnya gelombang panas yang terjadi pada beberapa negara yaitu antara lain:

1. Jet stream atau arus jet yang melemah

Jet stream atau arus jet adalah angin kencang di atmosfer yang bergerak dalam aliran yang sempit pada ketinggian 5 -7 km di atas permukaan bumi.

Jet stream biasanya bergerak mengelilingi bumi dari barat ke timur dengan kecepatan lebih dari 250 km/jam. Kecepatan tersebut tidak terasa di permukaan tanah.

Jet  stream bergerak dengan membawa kelembapan dari daerah tekanan tinggi. Pada saat jet stream melemah, maka suhu panas pada daerah yang sedang mengalami musim panas akan tertahan pada daerah tersebut.

2. Pemanasan suhu udara secara adiabatis

Tekanan tinggi terbentuk pada lapisan atmosfer. Tekanan tinggi tersebut memaksa udara turun ke permukaan bumi. 

Mengikuti konsep termodinamika, udara yang bergerak turun akan mengalami kompresi sehingga suhunya bertambah tinggi. Saat mencapai permukaan bumi, udara yang pengalami pemanasan secara adiabatis tersebut akan memanaskan suhu udara di permukaan bumi.

Udara turun juga menjadi semacam penutup, sehingga udara di permukaan tidak bisa naik. Jika udara tidak bergerak naik maka proses pembentukan awan dan hujan menjadi terhalang sehingga udara menjadi semakin panas. 

Teori ini digunakan NOAA untuk menjelaskan terjadinya gelombang panas di Mexico dan Amerika Serikat pada tahun 2012.


Serangan Gelombang Panas di Indonesia?

Mengacu definisi   tentang gelombang panas di atas, maka suhu panas yang dirasakan saat ini di Indonesia tidaklah sama dengan gelombang panas.

Peningkatan suhu udara yang dirasakan pada beberapa kota atau wilayah di Indonesia salah satunya berkaitan dengan gerak semu matahari. Kita tahu, gerak semu tahunan matahari akan melintasi wilayah tropis sebanyak dua kali.

Pada saat titik kulminasi matahari tepat di atas tempat kita maka kita akan menerima radiasi matahari maksimum meski suhu tertinggi biasanya justru tercapai sesaat setelah matahari mulai melewati kulminasi tersebut.

Sebagai contoh, pada siang hari matahari umumnya tepat berada di atas kita pada sekitar pukul 12 siang. Tetapi suhu  tertinggi justru terjadi sesudah pukul 13 siang. Hal ini berkaitan dengan kesetimbanga neraca energi radiasi datang dan  radiasi pantul dari permukaan bumi.

Selanjutnya umumnya saat kita merasakan suhu udara terasa panas dari hari-hari sebelumnya adalah karena berkurangnya curah hujan atau terjadi dry spell atau jeda hujan.

Berkurangnya curah hujan atau terjadinya jeda hujan dari beberapa hari sebelumnya tentunya menyebabkan penurunan kelembapan udara.  Kelembapan udara menjelaskan tingkat keberadaan uap air di atmosfer yang berperan menyerap panas atau juga menghalangi kehilangan panas.


Pada saat uap air di atmosfer berkurang maka  radiasi gelombang pendek dari matahari akan lebih banyak yang sampai di permukaan bumi. Dampaknya pemanasan di permukaan bumi menjadi semakin bertambah.


Inilah yang kemudian menyebabkan suhu udara kita rasakan terasa lebih panas dari biasanya. Namun, ini bukanlah serangan gelombang panas di Indonesia. alert-warning

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

2 Comments

  1. jadi ngerti setelah dijelasin gini. Dan aku rada lega sih, kalo panas yang akhir2 ini berasa lebih tinggi dr biasanya, bukan Krn serangan heat wave. Aku termasuk yg ga kuat Ama panas mas, biasanya badanku memang jadi lebih ringkih kalo udh kena panas. Skr aja, udh bbrp hari, aku Ama anak2 batuk demam, tapi udh cek COVID, Alhamdulillah negatif. Jadi kayaknya Krn suhu panas ini. Ini memang penyakit kami kalo udh terlalu panas dirasain :(. Jangan sampe lah Indonesia kena heat wave :(. Panas segini aja aku demam, apalagi sampe 40-50 dercel huaaaaa... Pingsan itu sih :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah mb Fanny dan keluarga cocoknya tinggal di tempat tinggi yang tentunya sejuk ya. Saya yakin di rumah pasti AC nya idup 24 jam nih

      Delete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.