Cuaca, Iklim dan Musim di Makkah Terkait Puasa, Lebaran dan Haji Hingga Tahun 2058



Climate4life.info - Cuaca, Iklim dan Musim di Makkah Terkait Puasa, Lebaran dan Haji Hingga Tahun 2050




Penanggalan Hijriyah vs Masehi

Kita tahu bahwa puasa Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha menggunakan penanggalan Hijriyah yang ditentukan berdasarkan peredaran bulan. 1 tahun Hijriyah berkisar 354-355 hari. 

Karena 1 tahun Masehi adalah 365 hari, maka penanggalan hijriyah akan maju sekitar 10-11 hari setiap tahunnya terhadap kalender masehi. Hal ini berarti:
  • Setiap 3 tahun masehi, penanggalan hijriyah akan bergesar maju 1 bulan masehi.
  • Setiap 33 tahun masehi hampir setara dengan siklus 34 tahun hijriayah.

Artinya, Puasa Ramadhan, Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha - Haji akan kembali jatuh pada periode bulan yang sama pada setiap 33 tahun masehi atau tahun ke-34 dalam penanggalan hijriyah.

Misalnya 1 Ramadhan 1444 M jatuh pada 23 Maret 2023. Pada 33 tahun yang lalu, 1 Ramadhan 1410 M jatuh pada 28 Maret 1990.
  • 2023 - 1990 M = 33 tahun
  • 1444 - 1410 H = 34 tahun
Hingga 35 tahun dari sekarang, pergeseran Puasa Ramadhan, Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha - Haji seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Gambar 1. Puasa Ramadhan, Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha - Haji Hingga Tahun 2058
Diolah dari: https://www.islamicfinder.org


Hal menarik pada Gambar 1, pada 2033 umat Islam akan merayakan dua kali idul Fitri yaitu pada sekitar tanggal 3 Januari 2033 dan kemudian pada sekitar 23 Desember 2033. 

Selanjutnya, pada 2039 umat Islam di seluruh dunia juga akan merayakan Idul Adha sebanyak dua kali yaitu pada sekitar 5 Januari dan kemudian pada 26 Desember 2039

Tahun 2024, Puasa Ramadhan akan jatuh pada pertengahan Maret. Idul Fitri jatuh pada pertengahan April dan Pelaksanaan Ibadah Haji akan berlangsung pada sekitar Juni. Pada 32-33 tahun kemudian semuanya akan berlangsung pada periode bulan yang sama

Salah satu hikmah pergeseran Puasa Ramadhan, Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha - Haji ini adalah pelaksanaanya akan mengalami siklus musim dan iklim yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini juga terkait dengan durasi lama berpuasa.

Jika puasa Ramadhan bergeser pada sekitar Desember, maka durasi puasa bagi yang berada di bumi sebelah utara (BBU) khatulistiwa akan lebih pendek dari yang di bumi belahan selatan (BBS). Ini akan terjadi pada tahun 2030-2032.

Sebaliknya jika puasa Ramadhan bergeser jatuh pada sekitar bulan Juni, maka durasi puasa yang berada di BBU akan lebih panjang dibanding yang berada di BBS. Ini akan berlangsung pada sekitar tahun 2045-2048.



Cuaca, Iklim dan Musim di Makkah Terkait Puasa, Lebaran dan Haji


Cuaca, Iklim dan Musim

Ciri cuaca di Makkah adalah suhu udara harian bisa mencapai 40 ⁰C dengan suhu minimum berkisar 15 ⁰C karena curah hujan yang rendah dan matahari dapat bersinar terik dengan sedikit awan. Cuaca harian juga diwarnai dengan kelembapan yang cukup rendah berkisar < 60%.

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Makkah masuk dalam kategori tipe iklim Bwh atau iklim padang pasir tropis dan subtropis. Cirinya adalah udara yang gersang dengan kenampakan gurun/padang pasir dan biota yang ada adalah padang rumput.



Pola iklim meliputi suhu udara, curah hujan, hari hujan dan kecepatan angin untuk Makkah seperti terlihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 2. Normal suhu udara, curah hujan dan hari hujan serta kecepatan angin di Makkah
Sumber: https://www.meteoblue.com


Secara ringkas, grafik di atas menunjukkan April-Oktober merupakan musim panas di Makkah di mana Juni adalah bulan terpanas dengan suhu udara mencapai lebih dari 40 ⁰C. Curah hujan terendah ada pada Juni dan Juli.

Musim dingin berlangsung pada Oktober hingga April yang juga diikuti peningkatan curah hujan dan hari hujan. Puncak suhu minimum pada sekitar Januari yang bisa mencapai < 20 ⁰C. Adapun kecepatan angin rata-rata 2-6 km/jam sepanjang tahun.


Puasa, Lebaran dan Haji Hingga Tahun 2058

Pada Gambar 1 di atas, terlihat bahwa Idul Adha dan juga pelaksanaan haji 2024 pada sekitar  pertengahan Juni. Ini merupakan puncak musim panas di Makkah di mana suhu puncak siang hari dapat mencapai > 40 ⁰C.

Bagi jamaah haji yang berasal dari wilayah tropis dengan iklim Af dan subtropis dengan iklim Benua dan iklim Kutub ini akan menjadi sebuah tantangan untuk beradaptasi.

Ibadah haji dan Idul Adha akan jatuh pada musim dingin dengan cuaca ada hujan dan berangin  pada 2036 hingga 2042.

Pada 2051 sampai dengan 2055 Ibadah haji akan kembali bergeser ke bulan Juni yang merupakan puncak musim panas.

Adapun puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri sampai dengan tahun 2034 berada pada musim dingin. Pada saat ini bagi umat Islam yang berada di sebelah utara akan mendapatkan durasi puasa yang lebih pendek.

Untuk umat Islam di bagian selatan bumi durasi puasanya akan menjadi lebih panjang. Siklus ini akan terjadi kembali 30 tahun dari 2024 atau mulai sekitar  tahun 2055.

Puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri bergeser ke musim panas pada sekitar tahun 2040 sampai dengan 2050. Umat Islam yang di sebelah utara utamanya di kawasan Arab Saudi akan merasakan puasa yang diwarna suhu yang sangat tinggi dengan curah hujan yang minim.

Pada saat ini durasi puasanya akan lebih panjang di banding umat Islam yang berpuasa yang berada di sebelah selatan bumi, karena di selatan sedang mengalami musim dingin.

Siklus ini akan berulang lagi pada 2070 - 2080.

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

2 Comments

  1. Aku cuma berharap kalo ntr bisa haji, jangan sampe dpt di bulan Juni 😅. Ga kuat panasnya. JKT yg cuma 32 aja bikin migrain 🤣.

    Makanya umroh aku cuma mau Desember atau Januari mas, biar adem 🤣.

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.