10 Fakta Tentang La Nina - Penyimpangan Iklim yang Berdampak Ke Indonesia

Climate4life.info - 10 Fakta tentang La Nina, penyimpangan pola iklim yang berdampak ke Indonesia

La Nina merupakan salah satu fenomena iklim yang selalu dikaitkan dengan pola iklim di Indonesia. 

WMO bahkan menyebut La Nina dan juga El Nino merupakan penyimpangan pola iklim yang membawa dampak paling luas di muka bumi.



Keberadaan La Nina dipantau melalui dinamika suhu muka laut dan juga pola angin di sepanjang ekuator Samudera Pasifik.

Berikut 10 Fakta tentang La Nina yang perlu kita ketahui.




Fakta 1 | La Nina berarti gadis kecil

Istilah tersebut berasal dari bahasa Spanyol, yang merupakan fakta La Nina pertama. Lawan kata La Nina adalah El Nino yang berarti anak lelaki².

Istilah ini digunakan oleh para nelayan di Peru dan juga kawasan barat Amerika Selatan untuk mengidentifikasi kondisi suhu muka laut, yang dingin pada saat La Nina dan hangat pada saat El Nino.




Fakta 2 | La Nina meningkatkan hasil tangkapan nelayan

Fakta La Nina berikutnya adalah para nelayan di timur Pasifik mengenali La Nina karena terjadi peningkatan pada hasil tangkapan mereka. 

Hal ini berkaitan dengan terjadinya upwelling yang membawa nutrisi bagi ikan dari bagian dalam laut ke permukaan di kawasan timur Pasifik³.

Terjadinya upwelling karena pada saat La Nina massa air laut dipermukaan timur Pasifik mengalir ke barat sepanjang ekuator, mengikuti sirkulasi angin pasat yang jugamengalir ke barat

Kekosongan air laut ini diisi oleh massa air laut di lapisan yang lebih dalam yang suhunya lebih dingin namun kaya nutrisi.



Fakta 3 | La Nina salah satu fase ENSO El Niño-Southern Oscillation (ENSO)

Selain La Nina, fase lain Enso adalah El Nino dan Netral yang semuanya berkaitan dengan fluktuasi suhu muka laut di Samudera Pasifik.

Fluktuasi suhu muka laut di sekitar bagian tengah dan timur ekuator Samudera Pasifik berinteraksi dengan perubahan kondisi atmosfer di atasnya berupa perubahan sirkulasi angin.

Adanya interaksi tersebut kemudian Enso disebut juga fenomena kopling laut dan atmosfer. Ini merupakan fakta La Nina ketiga.



Fakta 4 | La Nino disebut ENSO dingin

Fakta La Nina selanjunya adalah merupakan penyimpangan pola iklim yang ditandai pendinginan suhu muka laut di kawasan Samudera Pasifik bagian timur dibanding normalnya.


Karenanya fase La Nina disebut juga Enso dingin. Berlawanan dengan saat El Nino yang disebut sebagai Enso Panas.

Perbandingan suhu muka laut saat El Nino (atas) dengan La Nina (bawah)



Fakta 5 | Penguatan Angin Pasat timuran

Selama fase La Nina terjadi penguatan pasat timuran pada sirkulasi bagian bawah atmosfer, yang berhembus ke Pasifik bagian tengah dan barat hingga Indonesia. Ini merupakan fakta La Nina yang  dikenali para klimatologis

Gambaran penguatan angin pasat pada kejadian La Nina


Penguatan angin pasat berkaitan dengan perubahan sirkulasi walker dari baratan menjadi timuran searah dengan angin pasat tersebut. Sirkulasi walker berkaitan dengan terjadinya konvergensi yang mendorong peningkatan curah hujan.


Fenomena ini kemudian menyebabkan beberapa kalangan menyebut La Nina sebagai fenomena Enso netral yang diperkuat.

Karena pada fase netral angin pasat memang berhembus pada arah timuran namun tidak sekencang pada saat fase La Nina.



Fakta 6 | Dampak La Nina tidak seragam

La Nina memberi dampak berupa peningkatan curah hujan di Indonesia meski tidak sama di setiap tempat. Peningkatan curah hujan menurut BMKG mencapai 40 % dari normalnya.

Dampak La Nina yang tidak sama pada berbagai wilayah


Pada sisi lain La Nina menyebabkan kekeringan pada negara di Pantai Barat Amerika Selatan seperti Peru hingga negara-negara kecil di Pasifik seperti Vanuatu.




Fakta 7 | Kemiringan Termoklin

Selama fase La Nina Pada termoklin akan semakin miring ke barat Pasifik, di mana pada Pasifik timur lapisan termoklin menjadi lebih tinggi dari normalnya. 

Termoklin adalah lapisan pada laut yang memiliki suhu yang sama.

Perbandingan kemiringan termoklin pada saat normal dengan saat terjadi La Nina

Kemiringan termoklin berkaitan dengan upwelling yang memberi dampak positif bagi nelayan sebagaimana diulas pada nomor dua di atas.



Fakta 8 | Syarat terjadinya La Nina

Salah satu fakta bahwa La Nina dinyatakan telah terjadi jika memenuhi syarat berikut ini.

  1. Suhu muka laut (SST) pada nino 3 atau 3.4 lebih dingin 0,8 Deg.Celcius dari rata-ratanya.
  2. Angin pasat menguat sepanjang Samudera Pasifik tengah dalam 3 bulan terakhir.
  3. Indeks Osilasi Selatan (SOI) rata-rata 3 bulan kurang dari atau sama dengan +7.



Fakta 9 | Tidak ada La Nina yang sama

Selanjutnya, fakta La Nina kesembilan, meski parameter dan kondisi fisisnya sama, tidak pernah ada kejadian La Nina yang sama. Setiap event La Nina memiliki karakteristik tersendiri.

Karakteristik dimaksud meliputi waktu kejadian, intensitas ataupun perubahan pola secara spesifik. 



Fakta 10 | Periode La Nina

Fakta La Nina terakhir, meski tidak selalu, umumnya fenomena La Nina terjadi setelah fase El Nino. 

Frekuensi kejadian La Nina berkisar 1-3 tahun, dengan berbagai tingkatan kejadian.


Demikian 10 Fakta tentang La Nina yang merupakan salah fenomena penyimpangan iklim yang berdampak ke Indonesia.


Referensi:

Ulasan tentang La Nina ini bersumber dari:

  1. https://iridl.ldeo.columbia.edu/maproom/ENSO/New/phase_lanina.html
  2. http://faculty.washington.edu/kessler/occasionally-asked-questions.html#q2
  3. https://www.weather.gov/mhx/ensowhat
  4. https://www.climate.gov/news-features/blogs/enso/what-el-ni%C3%B1o%E2%80%93southern-oscillation-enso-nutshell
  5. https://www.researchgate.net/figure/Composite-SST-anomalies-K-for-a-El-Nino-and-b-La-Nina-events-identified-over_fig1_333868997
  6. https://www.researchgate.net/publication/29495165_The_History_of_the_El_Nino_-_Southern_Oscillation_according_to_lacustrine_and_marine_sediments
  7. http://www.bom.gov.au/climate/enso/history/ln-2010-12/three-phases-of-ENSO.shtml
  8. https://www.researchgate.net/publication/29495165_The_History_of_the_El_Nino_-_Southern_Oscillation_according_to_lacustrine_and_marine_sediments
  9. https://www.weather.gov/media/owlie/2018_ENSO.pdf
.

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

14 Comments

  1. La Nina adalah dingin, El Nino menunjukkan air laut yang hanggat. La nina ditandai dengan meningkatnya hasil tangkapan ikan

    ReplyDelete
  2. Namanya cantik.
    Tapiii ..., mengerikan efeknya.
    Akhir-akhir ini dikotaku tiba-tiba sering turun hujan sangat deras disertai angin kencang.

    ReplyDelete
  3. Ini la nina ini yg sedang bumi g di saya.
    Baru kali ini saya mendengar langsung juga himbauan dari presiden terkait prediksi terkait la nina ini.
    Di sya sampai di bit memo oleh pimpinan untuk antisipasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Himbauan pemerintah biar kita bisa meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi

      Delete
  4. Ternyata bosa menjngkatkan hasil nelayan juga ya

    ReplyDelete
  5. Saya kira la nina ini nama sebuah badai yang mampu memporakporandakan sekitarnya, ternyata rezeki buat para nelayan

    ReplyDelete
  6. La nina berarti gadis kecil
    Nama yang unik dan menarik
    Nama yang bagus

    ReplyDelete
  7. menguntungkan nelayan, membuat curah hujan jadi lebih sering di Indonesia, menguntungkan ikan karena walau musiman dapat nutrisi sehat dan meningkatkan keturunan mereka jadi lebih sehat, lebih tinggi dan lebih cantik dan ganteng. hihihi..

    Dan urusan teknologi tidak melulu menghitung detail, terdapat juga banyak hal menarik dari alam yang dapat dengan enjoy kita cerna dengan perasaan dan tidak melulu nalar ya...

    ReplyDelete
  8. Efek Lalina kerasa banget didaerahku, saking derasnya hujan, sampe sungai sunvai meluap nggak karuan

    ReplyDelete
  9. kenapa sekarang iklim dan musim seperti tidak teratur ya pak

    ReplyDelete
  10. Ternyata efek La Nina atau gadis kecil itu tidak sama ya, di Indonesia bisa menyebabkan banjir karena curah hujan naik sampai 40%, tapi di Peru dan Vanuatu malah menyebabkan kekeringan. Sungguh menghermankan 😅

    ReplyDelete

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.