Memahami Cuaca dan Iklim


Climate4life.info - Dalam memahami cuaca dan iklim, mari kita mulai dengan definisi-definisi yang diajukan oleh para ahli.

Definisi Cuaca dan Iklim

Menurut Denis Hartman dalam "Global Physical Climatology", cuaca adalah pengukuran kondisi fisis atmosfer seperti suhu, presipitasi, perawanan, angin dan kelembapan.



Menurut WMO kondisi fisis dalam konsep cuaca tersebut merupakan keadaan sesaat dari atmosfer.

Adapun iklim merupakan statistik dari kondisi cuaca (Prawirowardoyo, 1996) sehingga unsur-unsur iklim merupakan unsur-unsur cuaca pula.

Unsur cuaca dan iklim tersebut mengacu pada Aguado dan Burt (2001) adalah sebagai berikut:

WMO mendefinisikan iklim sebagai suatu pengukuran rata-rata dan variabilitas berdasarkan kuantitas yang relevan dari variabel tertentu seperti suhu, curah hujan atau angin selama periode waktu tertentu, mulai dari bulan hingga ribuan atau jutaan tahun.

Periode waktu tersebut secara klasik menurut World Meteorological Organization (WMO) adalah 30 tahun.


Secara sederhana saat kita berkata "hari ini panas sekali" atau "kemarin terjadi hujan" maka kita sedang berbicara tentang cuaca.

Saat kita berkata "suhu rata-rata bulan Januari di Jakarta" atau "bulan Juli ini curah hujan lebih tinggi dari biasanya" maka kita sedang berbicara tentang iklim.

Menurut Aguado dan Burt (2001) iklim juga lebih dari sekedar nilai rata-rata atau statistik cuaca, namun juga merupakan variabilitas unsur-unsur iklim itu sendiri.

Sebagai contoh apabila dua tempat, walaupun mempunyai curah hujan tahunan yang sama tetapi apabila variasi curah hujan bulanannya berbeda, maka iklim kedua tempat tersebut dinyatakan berbeda.



Faktor Pengendali Iklim

Faktor-faktor yang berperan sebagai pengendali iklim yang kemudian menyebabkan terjadinya variasi iklim yaitu:

Tjasyono (1992) lebih lanjut menjelaskan bahwa hubungan antara faktor pengendali iklim, unsur-unsur iklim di atas terhadap variasi iklim sebagaimana skema sebagai berikut:

Gambar 1. Skema Hubungan antara Faktor Pengendali Iklim


Artinya variasi iklim pada suatu tempat ataupun distribusi pola iklim di permukaan bumi akan dipengaruhi oleh beragam faktor pengendali iklim dan dinamika unsur iklim terhadap faktor pengendali tersebut.



Sistem dan Skala Iklim

Menurut Aldrian et. al. (2011), iklim suatu daerah ditetapkan berdasarkan kriteria probabilitas nilai-nilai satu atau lebih unsur iklim yang ditetapkan seperti hujan, suhu udara dan angin atau dapat juga hanya terdiri dari hujan, suhu udara atau penguapan.

Aldrian et al (2011) juga menyebutkan bahwa sistem iklim bumi merupakan suatu sistem yang kompleks.


Ratag (2008) menjelaskan sistem iklim akan berevolusi terhadap waktu oleh adanya pengaruh-pengaruh yang berasal dari dinamika internalnya dan juga sebagai akibat perubahan dari faktor-faktor luar yang memengaruhi iklim.

Faktor-faktor luar tersebut seperti variabilitas matahari, aktivitas debu vulkanik dan perubahan-perubahan komposisi atmosfer sebagai dampak aktivitas manusia.

Wirjohamidjojo dan Swarinoto (2010) menyebutkan perbedaan skala iklim menjadi tiga skala yaitu iklim mikro, iklim meso dan iklim ruangan.

Iklim mikro ialah iklim dalam skala kecil dengan ukuran panjang orde meter dan ukuran waktu menit.

Iklim meso dalam ukuran panjang orde kilometer dengan ukuran waktu jam atau lebih. Iklim ruangan ialah iklim yang dibuat dalam ruangan tertutup.

Adapun berdasarkan aspek wilayah, iklim dibedakan menjadi iklim kutub, iklim tengah, iklim subtropis dan tropis. 



Terminologi Berkaitan Iklim

Hal-hal yang berkaitan dengan definisi iklim tercantum dalam laman Frequently Asked Questions WMO sebagai berikut:




Sistem iklim

Menyatakan sebuah sistem yang terbentuk karena interaksi dari komponen utama yaitu atmosfer, hidrosfer, cryosphere, permukaan tanah, biosfer.

Sistem iklim terus berubah karena interaksi antara komponen serta faktor eksternal seperti letusan gunung berapi atau variasi matahari dan faktor yang disebabkan manusia seperti perubahan atmosfer dan perubahan penggunaan lahan. 


Variabilitas Iklim

Didefinisikan sebagai variasi dari kondisi iklim berdasarkan rata-rata dan statistik lainnya pada semua skala baik temporal maupun spasial, di luar peristiwa cuaca secara individual.

Istilah "Variabilitas Iklim" sering digunakan untuk menunjukkan adanya penyimpangan iklim secara statistik selama periode waktu tertentu (misalnya bulan, musim, atau tahun) yang dibandingkan dengan statistik jangka panjang untuk periode kalender yang sama.

Variabilitas iklim disebut juga sebagai anomali iklim.


Perubahan Iklim

Merupakan perubahan pola iklim yang bertahan untuk jangka waktu yang lama (biasanya dasawarsa atau lebih lama) yang signifikan secara statistik baik berdasarkan rata-rata iklim ataupun variabilitasnya.

Perubahan iklim dapat disebabkan oleh proses internal alami atau faktor eksternal seperti perubahan terus-menerus ke atmosfer atau perubahan penggunaan lahan.


Anomali iklim

Sama dengan variabilitas iklim.


Rata-rata iklim

Disebut juga “provisonal normal”, merupakan rata-rata data iklim pada periode sembarang tahun, dengan panjang data minimal adalah 10 tahun.

Metode rata-rata ini tidak direkomendasikan oleh WMO. 


Normal iklim

Merupakan rata-rata data iklim yang dihitung untuk jangka waktu yang seragam dan relatif panjang terdiri setidaknya tiga periode sepuluh tahun berturut-turut.


Standar normal iklim

Merupakan rata-rata data iklim yang dihitung untuk jangka waktu yang seragam dimulai tahun berakhiran 1 hingga tahun berakhiran 0 terdiri setidaknya tiga periode sepuluh tahun berturut-turut, dimulai 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember, yang diperbaharui setiap sepuluh tahun. 

Jika awalnya standar normal iklim ditentukan setiap 30 tahun (1931-1960, 1961-1990, 1991-2020, maka berdasarkan "Updates WMO Climatological Standard Normals, chapter 4, item 4.8, updated 19.01.2016" disebutkan bawah standard normal iklim harus selalu diperbaharui setiap 10 tahun.

Standar normal iklim sekarang adalah 1981-2010 dan update selanjutanya adalah 1991-2020. 

WMO mewajibkan anggota untuk memperbaharui standar normal iklim segera setelah periode 10 tahunan berakhir. Hal ini guna keseragaman internasional.




Referensi:
Referensi artikel memahami cuaca dan iklim ini bersumber  dari:
  • Aguado, E. dan J.E. Burt, 2001. Understanding Weather n Climate. 2nd ed. Prentice-Hal Inc. New Jersey.
  • Aldrian, Edvin., Karmini, Mimin. dan Budiman. 2011. Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia. Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG. Jakarta.
  • Prawirowardoyo, S., 1996. Meteorologi. Penerbit ITB, Bandung.
  • Ratag, M.A dan S.W.B. Harijono. 2006. Pemodelan Sistem Iklim. Badan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
  • Tjasyono, B.H.K. 1992. Klimatologi Terapan. CV. Pionir Jaya. Bandung
  • Wirjohamidjojo, S. dan Y. Swarinoto. 2010. Iklim Kawasan Indonesia. Puslitbang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Jakarta
  • Denis Hartman. 1994.  Global Physical Climatology
  • WMO. Frequently Asked Questions.

Dukung Kami
Climate4life.info mendapat sedikit keuntungan dari penayangan iklan yang ada dan digunakan untuk operasional blog ini.
Jika menurut anda artikel pada blog ini bermanfaat, maukah mentraktir kami secangkir kopi melalu "trakteer id"?

Post a Comment

2 Comments

Terima kasih atas komentarnya. Mohon tidak meletakkan link hidup yah.